Langsung ke konten utama

Ada aksi Pembelajaran Diferensiasi di Classmeeting


Tendangan bola pertama  dari bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 27 Malang sebagai pembuka aksi asik Classmeeting pagi ini dengan penjaga gawang tim kesenian Bantengan murid .

Classmeeting adalah adalah program kegiatan yang berisi berbagai ajang perlombaan dan dilakukan antar kelas, peserta lomba antar kelas ini  wajib dikuti oleh setiap kelas dan mengikutkan perwakilan peserta pada tiap perlombaan. Kegiatan ini adalah hasil dari penggelolaan program positif murid, kegiatan yang di pandu oleh semua  pengurus OSIS SMP Negeri 27 Malang. Aksi nyata dari pemimpin pembelajar 

Tujuan aksi Classmeeting ini memfasilitasi dan menguatkan minat bakat semua murid,   selain itu  juga banyak manfaat dari kegiatan Classmeeting ini, antara lain: (1) ajang keakraban dan silaturrahmi antar murid, antar kelas, dan antar murid-guru; (2) ajang penyaluran bakat dan minat murid; (3) ajang pelatihan mental kompetitif dan sportivitas murid; dan (4) ajang hiburan dan relaksasi pasca ujian.

Aksi Classmeeting ini dimulai hari ini dan dua hari kedepan, semua murid bergembira beraksi asik di aksi Classmeeting di Bumi Relicmandaya SMP Negeri 27 Malang, Classmeeting ini dilakukan setelah semua murid menyelesaikan penilaian akhir semester (PAS), SAS sumatif akhir semester dan sebelum penerimaan hasil belajar murid.

Berbagai lomba disajikan mulai dari olah raga futsal , bola voli, tata Bahasa dengan lomba pidato dan yang paling asik peragaan busana dari daur ulang sampah. Setiap kelas merancang  model gaunnya, diawali  membuat merencanaan bahan serta anggaran. 

Terlihat aksi pembelajaran diferensiasi di dalam aksi Classmeeting ini, ada murid yang menyusun bahan dan anggaran, ada murid yang membuat konseb model bajunya,  dan ada yang membuat nyata rancangan itu, pembelajaran sesuai kebutuhan murid sudah dilaksanakan dengan gembira.

Pembelajaran Classmeeting ini tak hanya bersenang dalam adu kompetensi dan kompetisi namun terlihat aksi profil Pancasila yang sudah terbentuk murid SMP Negeri 27 Malang.

Fashion Show 

Kesan dari salah satu murid "Sangat kreatif , karena teman-teman SMP Negeri 27 Malang telah mencanangkan aksi kreativitasnya dengan membuat baju dari bahan bekas yang menerapkan prinsip Recycle. Harapannya semoga program classmeeting yang dilaksanakan oleh SMP Negeri 27 Malang dapat menggali potensi dan bakat minat dari para murid  SMP Negeri 27 Malang

Terus tergerak bergerak menggerakkan belajar bermakna berdampak berkelanjutan dalam merdeka belajar merdeka mengajar


Suyati_18-12-2023


Komentar

Postingan populer dari blog ini

FDG Literasi Numerasi

Aksi hari ini Sabtu pagi crew TL mengikuti FDG secara dari g literasi numerasi bersama tbm RBA, bersama dengan  pembahas,peninjau dan peserta saling berdiskusi terkait penguatan literasi numerasi di sekolah ,keluarga dan di masyarakat.  Kegiatan berjalan empat jam ini menghasilkan beberapa Penguatan, yang pertama   keluarga merupakan media sosialisasi yang pertama dan utama dalam proses pembentukan karakter anak, terutama di bidang literasi dan numerasi.  Pentingnya peran keluarga dalam proses sosialisasi diharapkan dapat menjadi motor penggerak literasi dan numerasi anak, rumah sebenarnya merupakan lingkungan yang sangat memiliki potensi sebagai sumber pembelajaran literasi dan numerasi. Yang kedua disekolah adanya kesepakatan guru dan murid ,guru dan orang tua hal ini menjadikan pondasi dalam penguatan literasi numerasi agar bersama memahami tujuan apa yang akan didapat. Ketiga guru harus bisa mengkombinasikan antara teori teori dengan praktek literasi numeras...

Festival Panen Hasil Belajar

  Aksi Minggu pagi 16-10-2022  taman bacaan masyarakat Teras Literasi mendapat undangan sebagai praktisi komunitas,  menghadiri kegiatan festival panen hasil belajar calon guru penggerak angkatan 4 sejumlah 127 CPG di aula SMAN 9 kota Malang. Ciri guru penggerak Menurut Mentri Kemendikbudristek Nadiem Makarim, semua guru yang terlibat dalam PGP mempunyai ciri atau sikap yang harus dimiliki, antara lain: 1. Guru Penggerak ialah guru yang melihat kesulitan sebagai tantangan yang akan mendorong dirinya menjadi orang yang lebih baik. 2. Guru Penggerak itu melihat anak yang tertinggal di kelas sebagai kesempatan untuk mengasah kapabilitasnya. 3. Guru Penggerak itu percaya dan bukan putus asa dengan guru-guru lain yang mungkin agak sedikit lambat melakukan perubahan. 4. Guru Penggerak adalah guru yang menyadari bahwa waktu untuk belajar sesama guru. Waktu untuk bermusyawarah sebagai satu tim orang dewasa di dalam sekolah itu adalah kunci daripada inovasi. 5. Guru Penggera...

Meresume dari yang dibaca

  Foto 1. PakDhe Eko memimpin ice breaking tebak gambar Foto 2. Ukasya salah satu anak TL berfoto di depan keranjang buku Seperti biasa kegiatan Teras Literasi hari ini Minggu 23 September 2021 dilaksanakan diTegal Literasi dengan diikuti kurang lebih sepuluh anak, kegiatan  diawali dengan membaca surat Al-fatihah dan yel-yel TL bersama-sama. Kegiatan dilanjutkan dengan ice breaking tebak gambar yang dipimpin Pakdhe Eko, ice breaking tebak gambar sendiri adalah masing-masing anak Teras Literasi akan menebak gambar sketsa buah yang ada di hp Pakdhe Eko. Adapun permainan ice breaking tebak gambar ini dimulai dengan anak-anak Teras Literasi berbaris kemudian secara bergilir maju kedepan untuk menebak gambar yang ada di hp Pakdhe Eko dimulai dari anak yang paling depan. Bagi anak Teras Literasi bisa menebak akan kembali kebarisan yang belakang  begitu juga anak Teras Literasi yang belum bisa menebak akan kembali ke barisan yang belakang dengan terlebih dahulu tangannya dikasi...