Langsung ke konten utama

Ortu Mewarna menghilangkan stres




Multi Literasi, aksi yang ada di taman bacaan masyarakat Teras Literasi kota Malang, berbagai kegiatan dilaksanakan sebagai pemantik dari kegiatan literasi itu sendiri. Mulai pemanfaatan limbah sampah plastik, batik gepuk hingga mewarna.

Aksi yang dilakukan anak-anak usia 4 tahun hingga orang dewasa( orang tuanya). Mewarna sketsa gambar yang sering dilakukan, anak anak TL sangat antusias menyelesaikannya. Manfaat Mewarnai bagi Anak-Anak
Selain menjadi hiburan yang menyenangkan, ternyata mewarnai bisa bermanfaat untuk keperluan tumbuh kembang anak-anak.

Aksi Mewarnai juga dilakukan oleh orang dewasa( orang tua anak) waktu bersama berkegiatan.
Awal ragu dan malu untuk memulai,ternyata kala sudah memulai lanjut lupa waktu.

 Meski kegiatan mewarnai ini identik dengan anak-anak, namun sebenarnya kegiatan ini juga memiliki efek yang bagus untuk orang dewasa. Manfaat kegiatan mewarna untuk orang dewasa di antaranya yakni bisa meredakan stres.Dan Salah satu manfaat mewarnai untuk orang tua juga bisa sebagai salah satu kegiatan untuk pengalih perhatian ketika sedang dihinggapi perasaan tidak nyaman bisa dikata perasaan negatif, Misalkan saja perasaan sedih atau kesal. 

Kegiatan mewarnai untuk orang tua termasuk ke dalam terapi seni. Dengan terapi mewarna diharapkan dapat memperbaiki atau mengembalikan kondisi mental, emosi, dan fisik orang tua agar bisa menghasilkan karya yang kreatif. Kegiatan ini juga dipercaya dapat membantu meredakan stres, mengekspresikan diri, dan meningkatkan kemampuan tiap orang tua, yang paling utama adalah dapat menimbulkan perasaan tenang. Hal ini lantaran kegiatan ini tidak membutuhkan banyak berpikir.

Sama halnya dengan  mewarnai untuk anak-anak,  crew TL juga menyiapkan pada sketsa mewarnai untuk orang dewasa juga terdapat gambar berwarna hitam putih yang harus diwarnai menggunakan crayon, pensil warna, dan lain sebagainya. Perbedaannya hanyalah jika buku mewarnai orang dewasa biasanya bergambar bunga, binatang, pemandangan alam, dan bangunan. Sedangkan buku mewarnai anak lebih detail karena biasanya disisipi edukasi cara membaca.

Harapan taman bacaan masyarakat Teras Literasi, budaya literasi di masyarakat semakin kuat, orang tua sebagai motivator anak anaknya agar semangat literasi tak kikis.
Salam Literasi, literasi di Teras Literasi is the best.

SW_20-11-2022




Komentar

Postingan populer dari blog ini

FDG Literasi Numerasi

Aksi hari ini Sabtu pagi crew TL mengikuti FDG secara dari g literasi numerasi bersama tbm RBA, bersama dengan  pembahas,peninjau dan peserta saling berdiskusi terkait penguatan literasi numerasi di sekolah ,keluarga dan di masyarakat.  Kegiatan berjalan empat jam ini menghasilkan beberapa Penguatan, yang pertama   keluarga merupakan media sosialisasi yang pertama dan utama dalam proses pembentukan karakter anak, terutama di bidang literasi dan numerasi.  Pentingnya peran keluarga dalam proses sosialisasi diharapkan dapat menjadi motor penggerak literasi dan numerasi anak, rumah sebenarnya merupakan lingkungan yang sangat memiliki potensi sebagai sumber pembelajaran literasi dan numerasi. Yang kedua disekolah adanya kesepakatan guru dan murid ,guru dan orang tua hal ini menjadikan pondasi dalam penguatan literasi numerasi agar bersama memahami tujuan apa yang akan didapat. Ketiga guru harus bisa mengkombinasikan antara teori teori dengan praktek literasi numeras...

Festival Panen Hasil Belajar

  Aksi Minggu pagi 16-10-2022  taman bacaan masyarakat Teras Literasi mendapat undangan sebagai praktisi komunitas,  menghadiri kegiatan festival panen hasil belajar calon guru penggerak angkatan 4 sejumlah 127 CPG di aula SMAN 9 kota Malang. Ciri guru penggerak Menurut Mentri Kemendikbudristek Nadiem Makarim, semua guru yang terlibat dalam PGP mempunyai ciri atau sikap yang harus dimiliki, antara lain: 1. Guru Penggerak ialah guru yang melihat kesulitan sebagai tantangan yang akan mendorong dirinya menjadi orang yang lebih baik. 2. Guru Penggerak itu melihat anak yang tertinggal di kelas sebagai kesempatan untuk mengasah kapabilitasnya. 3. Guru Penggerak itu percaya dan bukan putus asa dengan guru-guru lain yang mungkin agak sedikit lambat melakukan perubahan. 4. Guru Penggerak adalah guru yang menyadari bahwa waktu untuk belajar sesama guru. Waktu untuk bermusyawarah sebagai satu tim orang dewasa di dalam sekolah itu adalah kunci daripada inovasi. 5. Guru Penggera...

Meresume dari yang dibaca

  Foto 1. PakDhe Eko memimpin ice breaking tebak gambar Foto 2. Ukasya salah satu anak TL berfoto di depan keranjang buku Seperti biasa kegiatan Teras Literasi hari ini Minggu 23 September 2021 dilaksanakan diTegal Literasi dengan diikuti kurang lebih sepuluh anak, kegiatan  diawali dengan membaca surat Al-fatihah dan yel-yel TL bersama-sama. Kegiatan dilanjutkan dengan ice breaking tebak gambar yang dipimpin Pakdhe Eko, ice breaking tebak gambar sendiri adalah masing-masing anak Teras Literasi akan menebak gambar sketsa buah yang ada di hp Pakdhe Eko. Adapun permainan ice breaking tebak gambar ini dimulai dengan anak-anak Teras Literasi berbaris kemudian secara bergilir maju kedepan untuk menebak gambar yang ada di hp Pakdhe Eko dimulai dari anak yang paling depan. Bagi anak Teras Literasi bisa menebak akan kembali kebarisan yang belakang  begitu juga anak Teras Literasi yang belum bisa menebak akan kembali ke barisan yang belakang dengan terlebih dahulu tangannya dikasi...