Langsung ke konten utama

Kisah Inspiratif Sepasang Guru Dirikan TBM TERAS LITERASI

Oleh: Yopi Aris Widiyanto, M.Pd*

 Literasi merupakan kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara cerdas. Literasi tidak hanya sekedar membaca dan menulis, tetapi juga mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat dan lingkungan sekitar. Literasi bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, sosial dan budaya. Kegiatan literasi perlu dikelola dengan baik agar dapat mengembangkan dan meningkatkan kemauan minat baca, wawasan, menambah ilmu pengetahuan, bakat dan kecerdasan, baik kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional maupun kecerdasan spiritual. Selain itu kegiatan literasi berfungsi sebagai sarana untuk mencapai tujuan hidup pribadi, sosial dan pendidikan.   Kegiatan literasi ini juga merupakan satu langkah pasti untuk mendukung kemajuan pendidikan dikarenkan kegiatan literasi bisa menjadi suatu aspek untuk memajukan kegiatan pembelajaran dimana kegiatan literasi tidak hanya dilakukan di dalam kelas, melainkan di luar kelas, dan bisa diterapkan dilingkungan tempat tinggal kita dengan menggunakan berbagai media literasi.

Dari kiri ke kanan Irfan, Pak Eko dan Bu Suyanti

  Di Kota Malang ada dua sosok guru inspiratif mucul ditenggah-tengah masyarakat Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang yang sadar akan pentingnya mengarahkan dan mendidik anak-anak di lingkungannya guna menumbuhkan minat baca pada mereka. Sosok sepasang suami istri itu bernama Eko Muji Wibowo, S.Pd (Kepala SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo) dan Suyanti, M.Pd (Guru SMP Negeri 27 Kota Malang). 
  Gagasan muncul terwujudnya pendirian Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Teras Literasi (TL), awalnya ketika beliau berdua sedang menata buku-buku cerita anak-anaknya yang sudah tidak terbaca yang berada di dalam kardus dikolong tempat tidur putrinya dan siap untuk dirombengkan, tanpa sengaja Bu Suyanti bilang kepada suami sayang ya ayah buku cerita ini dirombengkan, Akhirnya muncul ide untuk membuat rak buku diteras rumah dan buku-buku ditata diberi label dahulu untuk mengetahui jumlah buku awal yang ada, serta menginformasikan pada waktu arisan ibu - ibu PKK RT.07 kalau dirumahnya ada lumayan banyak buku cerita anak-anak yang bisa dibaca dan dipinjam dihari minggu jam 08.00 sampai dengan jam 10.00 WIB. Ditentukan jadwal tersebut karena keterbatasan waktu memberikan pelayanan dikarenakan pekerjaan dan tugas masing-masing. Akhirnya mereka berempat (Bu Suyanti, Pak Eko dan dua putri) berunding kira-kira kegiatan ini akan dinamakan apa ya agar anak-anak mudah mengingatnya. Kemuidan tercetuslah nama TBM TL yaitu kepanjangan dari taman baca masyarakat teras literasi menggingat tempat rak buku ada diteras rumah serta nantinya semua kegiatan TBM TL akan difokuskan di teras rumah.

  Antusias anak-anak mengikuti kegiatan TBM TL

  TBM TL beralamat di Perumahan PNS Lesanpuro blok 1A No.2 RT.07 RW.05 Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, yang juga tempat tinggal keluarga Pak Eko, meskipun TBM TL berada di Perumahan PNS tetapi banyak warga sekitar khususnya perkampungan menyambut dengan senang hati adanya TBM TL ini karena banyak anak-anak warga kampung sekitar yang datang yang selalu rutin hadir dalam setiap kegiatan-kegiatan di TL, saat ini tercatat kurang lebih 70 anak menjadi anggota TBM TL.
  Bu Suyanti menjelaskan kami sepakat dengan tekat yang kuat kegiatan TBM TL harus jalan terus dan siap mengelolanya. Kemudian disusun juga struktur organisasi TBM TL, Ketua Pak Eko, Sekretaris Bu Yanti dan sapras putri pertama mereka Fia dan publikasi putri yang paling kecil Naya. Tujuan dibuatnya struktur agar kami melaksankan tugas dengan penuh tanggung jawab walaupun tugas ini dikelola sekeluarga.
  Beberapa kegiatan yang ada di TBM TL yaitu kegiatan rutin membaca, mewarnai dan menggambar dengan tema yang bervariasi yang sesuai dengan event tertentu, meresum/merangkum buku yang sudah pernah dibaca, berkreasi dan mengelola barang-barang bekas yang nantinya mempunyai nilai guna dan nilai jual, dongeng dari anak-anak TL setelah membaca buku cerita dan mendatangkan pendongeng dari luar, bercerita hasil bacaan yang disukai anak-anak TL, outing class mengajak anak-anak belajar di luar TL agar ada suasana yang beda, nonton bareng (nobar) film edukasi, kelas bercocok tanam/tegal literasi, kolaborasi dengan warga sekitar yang mempunyai potensi keahlian yang bisa diajarkan pada anak-anak TL, menimbah ilmu dari mengundang narasumber.
  Bu Suyanti juga berharap dengan adanya TBM TL paling tidak anak-anak Kota Malang khususnya anak-anak RT.07 bisa belajar bersama dan bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya, yang paling penting anak-anak memfokuskan pada kegiatan Literasi serta tidak memegang HP selama kurang lebih dua jam karena anak-anak disibukkan dengan kegiatan-kegiatan yang ada di TBM TL, Kami berharap kegiatan TBM TL ini berupaya membantu orang tua warga sekitar tempat tinggal kami untuk menumbuhkan kesadaran berliterasi kepada anaknya. Budaya literasi yang tertanam dalam diri anak sangatlah berpengaruh pada tingkat keberhasilan baik di sekolah maupun dimasyarakat nanti.
  Sungguh luar biasa pengabdian dari dua sosok pendidik ini untuk menggiatkan budaya literasi di Kota Malang, 2 buku cerpen yang berISBN juga sudah dihasilkan TBM TL, semoga kisah inspiratif ini dapat memotifasi kita semua para pendidik di Kabupaten Lumajang untuk terus, berkarya, berinofasi dan menumbuhkan budaya Literasi di sekolah maupun di lingkungan sekitar kita, *Guru SMA Negeri 6 Mataram NTB.
Nama    : Yopi Aris Widiyanto, M.Pd
Asal Lembag   : SMA Negeri 6 Mataram
Kota    : Mataram
Propinsi    : Nusa Tenggara Barat (NTB)
No HP    : 085234687654
Alhamdulillah dapat apresiasi dari teman yang jauh di sana, makasih ngeh mas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FDG Literasi Numerasi

Aksi hari ini Sabtu pagi crew TL mengikuti FDG secara dari g literasi numerasi bersama tbm RBA, bersama dengan  pembahas,peninjau dan peserta saling berdiskusi terkait penguatan literasi numerasi di sekolah ,keluarga dan di masyarakat.  Kegiatan berjalan empat jam ini menghasilkan beberapa Penguatan, yang pertama   keluarga merupakan media sosialisasi yang pertama dan utama dalam proses pembentukan karakter anak, terutama di bidang literasi dan numerasi.  Pentingnya peran keluarga dalam proses sosialisasi diharapkan dapat menjadi motor penggerak literasi dan numerasi anak, rumah sebenarnya merupakan lingkungan yang sangat memiliki potensi sebagai sumber pembelajaran literasi dan numerasi. Yang kedua disekolah adanya kesepakatan guru dan murid ,guru dan orang tua hal ini menjadikan pondasi dalam penguatan literasi numerasi agar bersama memahami tujuan apa yang akan didapat. Ketiga guru harus bisa mengkombinasikan antara teori teori dengan praktek literasi numeras...

Festival Panen Hasil Belajar

  Aksi Minggu pagi 16-10-2022  taman bacaan masyarakat Teras Literasi mendapat undangan sebagai praktisi komunitas,  menghadiri kegiatan festival panen hasil belajar calon guru penggerak angkatan 4 sejumlah 127 CPG di aula SMAN 9 kota Malang. Ciri guru penggerak Menurut Mentri Kemendikbudristek Nadiem Makarim, semua guru yang terlibat dalam PGP mempunyai ciri atau sikap yang harus dimiliki, antara lain: 1. Guru Penggerak ialah guru yang melihat kesulitan sebagai tantangan yang akan mendorong dirinya menjadi orang yang lebih baik. 2. Guru Penggerak itu melihat anak yang tertinggal di kelas sebagai kesempatan untuk mengasah kapabilitasnya. 3. Guru Penggerak itu percaya dan bukan putus asa dengan guru-guru lain yang mungkin agak sedikit lambat melakukan perubahan. 4. Guru Penggerak adalah guru yang menyadari bahwa waktu untuk belajar sesama guru. Waktu untuk bermusyawarah sebagai satu tim orang dewasa di dalam sekolah itu adalah kunci daripada inovasi. 5. Guru Penggera...

Meresume dari yang dibaca

  Foto 1. PakDhe Eko memimpin ice breaking tebak gambar Foto 2. Ukasya salah satu anak TL berfoto di depan keranjang buku Seperti biasa kegiatan Teras Literasi hari ini Minggu 23 September 2021 dilaksanakan diTegal Literasi dengan diikuti kurang lebih sepuluh anak, kegiatan  diawali dengan membaca surat Al-fatihah dan yel-yel TL bersama-sama. Kegiatan dilanjutkan dengan ice breaking tebak gambar yang dipimpin Pakdhe Eko, ice breaking tebak gambar sendiri adalah masing-masing anak Teras Literasi akan menebak gambar sketsa buah yang ada di hp Pakdhe Eko. Adapun permainan ice breaking tebak gambar ini dimulai dengan anak-anak Teras Literasi berbaris kemudian secara bergilir maju kedepan untuk menebak gambar yang ada di hp Pakdhe Eko dimulai dari anak yang paling depan. Bagi anak Teras Literasi bisa menebak akan kembali kebarisan yang belakang  begitu juga anak Teras Literasi yang belum bisa menebak akan kembali ke barisan yang belakang dengan terlebih dahulu tangannya dikasi...