Langsung ke konten utama

Urban Farming




       Kegiatan TL hari Minggu, 4 September 2019 adalah Launching Urban Farming. Seperti biasa anak-anak TL yang hadir pertama menulis kitir cerita, absensi kehadiran dan bermain. Tepat pukul 08.00 kegiatan TL dibuka oleh Pakdhe Eko di temani oleh Kak Fia dan Kak Inayah. Hari ini Budhe Yanti tidak bisa menemani Pakdhe Eko dalam pembukaan kegiatan ini karena Budhe Yanti kerumah sakit Syaiful Anwar untuk menjenguk salah satu anak SMP 27 ada yang mengalami kecelakaan. 
      Setelah pembukaan kegiatan dilanjutkan dengan berdoa bersama-sama yang dipimpin oleh mbak Helena dan menyanyikan lagu TL bersama-sama yang dipimpin oleh Pakdhe Eko juga.
       Satu lagi ide kreatif TBM Teras Literasi untuk anak anak adalah program “Urban Farming” atau konsep pertanian kota yang ditujukan untuk swasembada pangan, minimal untuk kalangan sendiri atau keluarga. Kegiatan urban farming ini muncul tidak sekedar hanya untuk menjadi hobi dan gaya hidup semata, namun sudah menjadi tuntutan yang harus dipenuhi guna mengantisipasi permasalahan tingginya populasi penduduk dan ancaman krisis pangan dan gizi di tahun 2050. Ide ini muncul karena melihat bongelan sayuran terbuang tong sampah warga.
      Kita dapat memanfaatkan botol dan gelas-gelas air mineral bekas dan minuman lain yang tidak terpakai lagi. Disamping menghemat biaya,  dapat memelihara lingkungan dengan jalan mendaur ulang botol-botol dan gelas plastik bekas lainnya yang ada di rumah. Botol dan gelas-gelas plastik yang digunakan sebagai media tanam itu dapat diisi dengan bermacam-macam tanaman, seperti sayur. Namun sayur apa saja yang cocok di tanam dalam botol bekas tersebut? Bisa bonggel kangkung, bonggel bayam dan lainnya.
        Teras literasi berharap dengan kegiatan urban farming di TL ini dapat  mempengarui, mengajak dan merubah anak-anak TL dan orang tua anak-anak TL untuk bersama-bersama bergiat urban farming dirumah masing-masing. 
       Untuk kegiatan launcing urban farming sendiri dilakukan setelah kegiatan ecobrik. Kegiatan utama TL hari ini adalah ecobrik, begitu antusias anak-anak TL dalam berkegiatan ecobrik hari ini.
       Sebelum kegiatan di akhiri anak-anak TL dan crew TL terlebih dahulu makan es cream hasil salah satu warga dan orang tua anak TL bersama-sama. Tepat pukul 10.00 kegiatan TL ditutup oleh Pakdhe Eko dengan doa penutup kegiatan dipimpin oleh mas Adil Seperti biasa kegiatan di lanjutkan ft dan pengambilan vidio yel-yel kegiatan dan TL.

By Crew TL

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FDG Literasi Numerasi

Aksi hari ini Sabtu pagi crew TL mengikuti FDG secara dari g literasi numerasi bersama tbm RBA, bersama dengan  pembahas,peninjau dan peserta saling berdiskusi terkait penguatan literasi numerasi di sekolah ,keluarga dan di masyarakat.  Kegiatan berjalan empat jam ini menghasilkan beberapa Penguatan, yang pertama   keluarga merupakan media sosialisasi yang pertama dan utama dalam proses pembentukan karakter anak, terutama di bidang literasi dan numerasi.  Pentingnya peran keluarga dalam proses sosialisasi diharapkan dapat menjadi motor penggerak literasi dan numerasi anak, rumah sebenarnya merupakan lingkungan yang sangat memiliki potensi sebagai sumber pembelajaran literasi dan numerasi. Yang kedua disekolah adanya kesepakatan guru dan murid ,guru dan orang tua hal ini menjadikan pondasi dalam penguatan literasi numerasi agar bersama memahami tujuan apa yang akan didapat. Ketiga guru harus bisa mengkombinasikan antara teori teori dengan praktek literasi numeras...

Festival Panen Hasil Belajar

  Aksi Minggu pagi 16-10-2022  taman bacaan masyarakat Teras Literasi mendapat undangan sebagai praktisi komunitas,  menghadiri kegiatan festival panen hasil belajar calon guru penggerak angkatan 4 sejumlah 127 CPG di aula SMAN 9 kota Malang. Ciri guru penggerak Menurut Mentri Kemendikbudristek Nadiem Makarim, semua guru yang terlibat dalam PGP mempunyai ciri atau sikap yang harus dimiliki, antara lain: 1. Guru Penggerak ialah guru yang melihat kesulitan sebagai tantangan yang akan mendorong dirinya menjadi orang yang lebih baik. 2. Guru Penggerak itu melihat anak yang tertinggal di kelas sebagai kesempatan untuk mengasah kapabilitasnya. 3. Guru Penggerak itu percaya dan bukan putus asa dengan guru-guru lain yang mungkin agak sedikit lambat melakukan perubahan. 4. Guru Penggerak adalah guru yang menyadari bahwa waktu untuk belajar sesama guru. Waktu untuk bermusyawarah sebagai satu tim orang dewasa di dalam sekolah itu adalah kunci daripada inovasi. 5. Guru Penggera...

Meresume dari yang dibaca

  Foto 1. PakDhe Eko memimpin ice breaking tebak gambar Foto 2. Ukasya salah satu anak TL berfoto di depan keranjang buku Seperti biasa kegiatan Teras Literasi hari ini Minggu 23 September 2021 dilaksanakan diTegal Literasi dengan diikuti kurang lebih sepuluh anak, kegiatan  diawali dengan membaca surat Al-fatihah dan yel-yel TL bersama-sama. Kegiatan dilanjutkan dengan ice breaking tebak gambar yang dipimpin Pakdhe Eko, ice breaking tebak gambar sendiri adalah masing-masing anak Teras Literasi akan menebak gambar sketsa buah yang ada di hp Pakdhe Eko. Adapun permainan ice breaking tebak gambar ini dimulai dengan anak-anak Teras Literasi berbaris kemudian secara bergilir maju kedepan untuk menebak gambar yang ada di hp Pakdhe Eko dimulai dari anak yang paling depan. Bagi anak Teras Literasi bisa menebak akan kembali kebarisan yang belakang  begitu juga anak Teras Literasi yang belum bisa menebak akan kembali ke barisan yang belakang dengan terlebih dahulu tangannya dikasi...