Cafe Perpustakaan
TBM Syahidah
Candi Prambanan
Alhamdulillah kegiatan outing class pada hari ini dimulai pada hari Rabu, 6 Juni 2019. Hari ini bertempatan hari raya Idul Fitri 1440. Setelah sholat Idul Fitri di masjid rumah Sidoarjo Pakdhe dan crew TL melakukan anjang sana ke orang tua Budhe Yanti ( Mbah Sidoarjo ) Pakdhe Eko dan crew TL memanggil beliau. Disana juga berkumpul kedua adik budhe Yanti. Crew TL seperti biasa sungkem mohon maaf lahir batin pada mbah Sidoarjo dan saling bermaafkan dengan saudara-saudara budhe Yanti di Sidoarjo. Dilanjutkan Silaturrahim ke saudara budhe Yanti yang berada di Surabaya. Hampir seharian penuh Pakdhe Eko dan crew berkeliling.
Perjalanan hari kedua tepatnya tanggal 7 Juni 2019 kegiatan anjang sana Pakdhe Eko dimulai dengan mengunjungi mertua dari adik Budhe Yanti di Kec. Mojoagung kabupaten Jombang. Yang menarik disini mertua adik Budhe Yanti adalah peternak sapi perah. Dan ternyata tidak hanya mertua adik Budhe Yanti saja yang mata pencarian sebagai peternak sapi perah tetapi hampir satu desa warga disini adalah sebagai peternak sapi perah.Tidak lupa waktu di berkunjung dan waktu pulang Pakdhe Eko dan crew di jamu minuman susu sapi murni.
Tidak lama di rumah mertua adik Budhe Yanti, Pakdhe Eko dan crew pamit pulang. Hampir 1.5 jam perjalanan pulang ke Sidoarjo. Iy memang agak lama perjalanan pulangnya, karena pulang ke Sidoarja Pakdhe lewat tol SUMO (Surabaya Mojokerto). Sesampai dirumah Sidoarjo Pakdhe Eko dan crew istirahat dan sekaligus persiapan perjalanan ke Jawa Tengah untuk melanjutkan acara Outing class sinau literasi.
Tepat pukul 19.00 Pakdhe Eko dan crew lepas rumah Sidoarjo untuk kembali melakukan perjalanan Outing class ke Jawa Tengah. Pertama Pakdhe Eko dan crew mampir ke rumah mbah Sidoarjo untuk makan malam bersama. Hampir satu jam Pakdhe Eko dengan crew dirumah mbah Sidoarjo setelah itu Pakdhe Eko dan crew melanjutkan perjalanan menuju ke rumah orang tua Pakdhe Eko (Bapak atau Mbah Lidah Pakdhe Eko dan crew memanggilnya). Kurang lebih 30 menit perjalanan akhirnya Pakdhe Eko dan crew nyampai di mbah Lidah. Crew TL sungkem mohon maaf lahir batin dengan mbah Lidah.
Setelah hampir satu jam dan saling memaafkan dengan adik-adik Pakdhe Eko, tepat pukul 21.00 wib Pakdhe Eko, Budhe Yanti, Kakak Shafiyah, Adik Inayah, Azzah (Ponakan Budhe Yanti dari Surabaya), mbah Lidah dan Aan (Adik Pakdhe Eko yang terkecil) melakukan perjalanan dengan tujuan pertama adalah ke rumah adik almarhum ibu Pakdhe Eko dengan alamat Desa Tegal Harjo Kec. Eromoko Kab. Wonogiri Prop. Jawa Tengah.
Tepat pukul 03.00 wib dinihari Pakdhe Eko dan Rombongan udah nyampai kecamatan Eromoko. Kalau dihitung hanya 5 jam perjalanan antara Surabaya sampai Kec. Eromoko dengan kecepatan mobil TL rata-rata 80 KM/jam dengan istirahat di res area di daerah Madiun hampir 30 menit via Tol Trans Jawa dengan biaya untuk Tolnya sekitar Rp. 234.000,-. dan biaya untuk bahan bakar sekitar Rp. 150.000,- hemat bahan bakar dan waktu tempuhnya lebih cepat dari pada non jalan tol.
Karena masih pukul 03.00 wib dinihari akhirnya Pakdhe Eko dan rombongan memutuskan untuk istirahat sebentar meskipun jarak yang dituju hanya tinggal 2 Km lagi. Sambil minum teh dan makan gorengan tempe tahu kemul. Iy dinamakan gorengan kemul karena tempe tahunya dibalut tepung bumbu. Orang Wonogiri menamahinya. Waa... hangat gurih renyah tempe tahu kemulnya. Di pasar Eromoko kebetulan hari ini Jum'at Pahing 8 Juni 2019 dan merupakan hari pasaran bagi warga sekitar sekecamatan Eromoko untuk belanja dan menjual barang-barang dagangan kebutuhan pokok sehari-hari. Meskipun masih jam 03.00 dinihari sudah banyak orang-orang yang lalu lalang di pasar ini.
Hampir satu jam beristirahat Pakdhe Eko dan rombongan melajutkan perjalanan kembali. Tepat Adzan sholat subuh Pakdhe Eko nyampai rumah Pak Lek Selamet Pakdhe Eko memanggilnya, Pak lek selamet ini adalah mantan lurah di desa Tegal Harjo. Kebetulan juga Lek Selamet adalah seorang yang berprofesi sebagai petani dan belantik (tengkulak) hewan kambing dan sapi.
Setelah sholat shubuh Pakdhe Eko istirahat untuk melepaskan kantuk karena hampir semalaman tidak tidur karena mengemudi. Setelah mandi dan makan pagi bersama keluarga lek Selamet, tepat pukul 08.00 Pakdhe Eko, Budhe Yanti, Kakak Shafiyah, Adik Inayah, Azzah (Ponakan Budhe Yanti dari Surabaya), Aan (Adik Pakdhe Eko yang kecil dan Bulik Selamet (isteri dari lek Selamet) berangkat ke TBM Petualang di Kec. Baturetno Kab. Wonogiri dengan jarak tempuh kurang lebih 45 menit arah selatan dari rumah lek Selamet.
Inovasi yang dilakukan TBM Petualang seperti membuat Burger Pecel, Cafe Pustaka, serta gerobak buku (gerobak untuk berjualan makanan yang dipadukan dengan rak buku bacaan). Dari inovasi ini, akhirnya banyak masyarakat tertarik dan menggugah semangat anak-anak dan orang dewasa untuk minat baca. Kebetulan TBM Petualang juga sudah mendapat penghargaan tingkat nasional.
Setelah hampir 3 jam di TBM Petualang Pakdhe Eko dan rombongan melanjutkan kunjungan ke TBM Saidah Girimulyo di TBM Saidah ini untuk menarik minat baca masyarakat TBM ini mempunyai produk herbal yang dijual bebas. Herbal ini sudah dalam bentuk serbuk sehingga praktis diminum. Hasil penjualan herbal ini digunakan untuk menghidupi kegiatan TBM Saidah.
Semoga kunjungan yang Pakdhe Eko dan rombongan lakukan ini adalah langkah inspiratif yang insya Allah Pakdhe Eko adaptasi untuk pengembangan TBM TL kedepannya. Aamiin.
Tepat pukul 15.00 wib Pakdhe Eko dan rombongan kembali kerumah Pak lek Selamet. Setelah hampir 30 menit perjalanan Pakdhe Eko dan rombongan tiba di rumah Pak Lek Selamet. Setelah istirahat sebentar Pakdhe Eko di ajak Pak lek selamet ke Tegal Tembakau. Ditegal tembakau ini Pakdhe Eko menemani dan membantu siram-siram tembakau. Tidak hanya Pakdhe Eko dan Pak lek Selamet yang ditegal tembakau, tapi juga ada adik Inayah, adik Azzah, Bulek Selamet, Mas Wahyu ( anak Paklek Selamet) dan cucu Paklek Selamet juga.
Tepat adzan Magrib berkumandang Pakdhe Eko dan rombongan pulang ke rumah Pak Lek Selamet. Setelah mandi dan sholat Magrib Pakdhe Eko dan rombongan menghadiri acara kirim doa tahlil dan baca surat yasin untuk almarhum Pakdhenya Pakdhe Eko yang meninggal 2 hari sebelum hari raya tempatnya ngak jauh dari rumah Paklek Selamet. Selain menghadiri acara kirim doa pada kesempatan ini Pakdhe Eko juga memanfaatkan untuk silaturahim dengan sepupu dan saudara-saudara lainnya. Alhamdulillah.
Setelah kirim doa dan silaturahim dengan saudara-saudara, Pakdhe Eko melanjutkan silaturahim dengan keluarga Pakdhe Yo (ini juga kakak dari ibu Pakdhe Eko) yang rumahnya sekitar 30 menit perjalanan mengunakan mobil TL. Hampir satu jam Pakdhe Eko dan rombongan di rumah Pakdhe Yo, tepat pukul 22.00 Pakdhe Eko pamit pulang untuk istirahat dirumah Paklek Selamet.
Jam 04.30 wib Pakdhe Eko dan Budhe Yanti bangun untuk melaksanakan sholat subuh, setelah sholat subuh Pakdhe Eko dan Budhe Yanti jalan-jalan menikmati udara pagi disekitar rumah Paklek Selamet. Hampir 3 tahun Pakdhe Eko dan keluarga tidak kerumah Paklek Selamet. Sekitar jam 06.30 wib Pakdhe Eko, Budhe Yanti dan Aan di ajak Bulek Selamet untuk beli ikan dipingiran waduk Gajah Mungkur. Sekitar 15 menit perjalanan dari rumah Paklek Selamet dengan mengunakan sepeda motor. Ditempat ini ada tengkulak ikan segar yang menerima hasil dari pencari ikan di waduk Gajah Mungkur. Disini Budhe Yanti beli ikan bader (ikan yang banyak didapat di waduk Gajah Mungkur. Rencananya ikan bader ini akan di goreng lebih dahulu yang nantinya akan di bawa ke Surabaya untuk oleh-oleh.
Setelah beli ikan Pakdhe Eko sekeluarga dan keluarga Paklek Selamet menikmati makan pagi dengan menu tahu tempe bacem dan ikan bader goreng. Paklek Selamet tidak bisa ikut makan pagi karena Paklek Selamet menjual sapinya di pasar hewan kec. Praciwantoro kira-kira satu jam perjalanan dari rumah Paklek Selamet. Sambil menunggu Paklek Selamet pulang dari pasar hewan Pakdhe Eko dan keluarga dari Surabaya melanjutkan anjang sana ke rumah Budhe Sidas ( ini juga kakak dari ibunya Pakdhe Eko). Rumah Budhe Sidas tepat di belakang rumah Paklek Selamet.
Alhamdulillah semua keluarga Pakdhe Eko di kec. Eromoko semuanya sehat. Sekitar jam 11.00 wib Paklek Selamet pulang dari pasar dan kami bercengkrama sebentar sambil menikmati jadah (makanan tradisional dari ketan yang di tumbuk halus dan di goreng) dan teh hangat. Setelah mandi dan sholat dhuhur tepat pukul 12.30 wib Pakdhe Eko dan rombongan dari Surabaya Pamit untuk pulang ke Surabaya. Alhamdulillah Meskipun hanya semalam di rumah Paklek Selamet tapi itu menjadikan berkesan sekali bagi Pakdhe Eko dan rombongan keluarga dari Surabaya.
Perjalanan Pakdhe Eko dan rombongan tidak langsung ke Surabaya, mumpung masih di Jawa Tengah dan masih siang. Setelah kesepakatan bersama akhirnya perjalanan Pakdhe Eko dan rombongan mampir dulu ke wisata budaya Candi Prambanan di kota Klaten. Hampir 2 jam perjalanan dari rumah Paklek Selamet ke wisata budaya candi Prambanan, Alhamdulillah hampir satu jam setengah Pakdhe Eko dan rombongan menikmati kemegahan candi Prambanan.
Tepat berkumandangnya adzan Magrib Pakdhe Eko dan rombongan keluar dari komplek wisata budaya candi Prambanan untuk melanjutkan perjalanan ke kota Surabaya. Karena masih suasana lebaran dan tidak ada akses masuk jalan Tol trans Jawa di kabupaten Klaten, akhirnya Pakhe Eko dan rombongan menuju ke kota Solo dari Klaten ditempuh dalam waktu 3 jam lebih.
Tepat pukul 21.00 perjalanan udah nyampai pintu tol trans Jawa pintu kota Solo, karena Pakdhe Eko agak capek kira-kira perjalanan hampir tiga puluh menit Pakdhe Eko dan rombongan mampir ke rest area di wilayah kota Sragen. Tidak hanya istirahat di rest area ini Pakdhe Eko dan rombongan juga makan malam bersama dengan menu utama Indomie. Hampir satu jam istirahat Pakdhe Eko dan rombongan melajutkan perjalanan ke kota Surabaya. Tepat pukul 02.00 akhirnya Pakdhe Eko dan rombongan nyampai di Surabaya tepatnya dirumah Bapak Surabaya atau Mbah Lidah. Tanpa istirahat Pakdhe Eko dan crew langsung melanjutkan perjalanan menuju ke rumah Sidoarjo. Dan ini merupakan ending dari kegiatan outing class tahun ini, semoga menjadikan manfaat untuk kegiatan TL. Aamiin.
By crew TL
Komentar
Posting Komentar